Centrino
Istilah Populer pada Notebook
1. Centrino: Centrino merupakan platform yang diperkenalkan oleh Intel pada tahun 2003. Platform Centrino berarti menggunakan tiga komponen mobile utama Intel yang telah diuji kompatibilitasnya. Komponen umum Centrino adalah, prosesor mobile Intel,
chipset Intel, serta modul wireless Intel. Notebook tanpa label Centrino belum tentu hadir tanpa wireless dan memiliki kinerja yang buruk. Hanya saja, label Centrino menjamin bahwa kinerja tiga komponen tersebut tidak akan menyebabkan konflik dalam penggunaannya.
2. Core Duo: Core Duo merupakan penerus resmi dari prosesor Pentium M yang tergabung dalam platform Centrino generasi pertama. Core Duo secara teknis merupakan penggabungan dua prosesor Pentium M. Alhasil, potensi kinerja maksimal Core Duo mendekati 15% dibandingkan dengan Pentium M dengan kecepatan yang sama.
3. Core 2 Duo: Seiring dengan perkembangan teknologi, Intel memperbarui prosesor mobile terbarunya dengan produk Core 2 Duo. Perbedaan antara Core 2 Duo dengan Core Duo cukup signifikan, terutama dengan penyertaan dukungan 64-bit pada Core 2 Duo. Intel menyatakan bahwa kinerja Core Duo berbanding dengan Core 2 Duo pada kecepatan yang sama mencapai 20%. Meskipun pada pengujian-pengujian yang telah CHIP lakukan, perbedaan kinerja pada kecepatan yang sama bervariasi dengan ambang tengah sekitar 15%.
4. Discreet graphics: Istilah ini diberikan kepada notebook yang memiliki GPU serta memori GPU terdedikasi. Hasilnya, kemampuan olah grafis pada notebook dengan discreet graphics lebih tinggi dibanding notebook dengan graphics card terintegrasi seperti Intel GMA maupun SIS.
5. Pentium Dual Core: Akhir-akhir ini banyak sekali merek notebook yang memperkenalkan prosesor Pentium Dual Core. Jangan keliru menyebut prosesor Pentium Dual Core dengan prosesor Core Duo. Secara teknis, Pentium Dual Core adalah turunan dari Core Duo, dengan spesifikasi teknis yang sama kecuali dengan L2 Cache 1 Megabyte. Perlu dicatat bahwa kinerja prosesor akhir-akhir ini umumnya didikte pada kecepatan FSB serta besaran L2 Cache. Alhasil, kinerja Pentium Dual Core sedikit berada di bawah prosesor Core Duo pada kecepatan yang sama.
6. Celeron: Identik dengan dana terbatas, prosesor entry level dari Intel sekilas mengusung stigma memiliki kinerja yang rendah. Akan tetapi, tidak begitu kenyataannya. Berbasis arsitektur Core 2 Duo, Celeron memiliki kinerja potensial yang cukup tinggi, terutama Celeron seri 4xx pada notebook. Dengan FSB 200 Mhz serta L2 Cache sebesar 512 Kilobyte, wajar saja bila Celeron mobile tidak memiliki kinerja ekstra tinggi. Namun, berkat efisiensi arsitektur, Celeron mobile sudah cukup untuk mengerjakan aplikasi edit dokumen dengan baik serta memroses file multimedia seperti video kualitas DVD.
7. Turion: Intel bukan satu-satunya produsen prosesor untuk notebook, masih ada AMD dengan produk prosesor Turion-nya. Tawaran prosesor dari AMD ini memang tidak semenarik tawaran notebook dengan prosesor Intel berbasis Core 2 Duo. Akan tetapi, kinerjanya sudah hampir setara dengan Core Duo. Salah satu keunggulan dari Turion 64 X2 adalah sudah mendukung arsitektur 64-bit, sesuatu yang tak dimiliki prosesor mobile Intel selain jajaran prosesor Core 2 Duo. Perbedaan arsitektur yang mendasar antara Turion dengan Core 2 Duo terpaksa menempatkan prosesor tawaran AMD tersebut sebagai produk entry level meskipun memiliki clock speed yang tinggi. Meskipun begitu, karena memiliki kinerja serupa dengan Core Duo, notebook Turion 64 X2 masih cocok digunakan sebagai teman bermain dan bekerja di perjalanan, terutama bila dibarengi dengan banderol harga yang terjangkau.
8. Linux: Sistem operasi bebas biaya yang sedang populer akhir-akhir ini sebagai sistem operasi alternatif yang tepat guna. Adaptasi sistem operasi ini cenderung lama karena dahulu belum tersedianya aplikasi-aplikasi umum yang terdapat pada sistem operasi terpopuler di dunia, Windows. Perkembangan Linux yang sangat cepat berkat kontribusi komunitas telah mengangkat derajat Linux hampir setara dengan sistem operasi Windows sekarang ini. Sayangnya, software spesifik seperti program akunting dan program penghitung statistik masih belum tersedia pada Linux.
8. Windows: Sistem operasi berbayar yang terpopuler di dunia ini memang pantas menyandang gelar tersebut. Kontroversi keamanan Windows yang kerap dijadikan olokan para kompetitornya bukanlah sebuah hal yang perlu dikhawatirkan. Pihak Microsoft sendiri secara agresif memberikan update-update dengan interval yang cukup dekat sehinga meminimalkanserangan hacker maupun kerusakan sistem lainnya.