Senin, 01 Juni 2009

Linux sangat menantang untuk dicoba. Namun tidak tega juga kalau Windows mendadak ditendang dari hard disk. Jadi bagusnya pakai dual boot saja, dan untuk itu kuncinya ada di partisi harddisk.
Dual boot adalah konfigurasi dimana anda dapat memasang dua (atau lebih) sistem operasi pada satu komputer. Pada satu saat, anda dapat memakai salah satu, tapi tidak dua-duanya. Kalau anda mau pakai Windows, boot dengan Windows, dan tidak bisa kerja Linux. Kalau mau ganti Linux, shutdown dan reboot si komputer, nanti pilih boot dengan Linux.


Secara umum, untuk membuat dual boot Windows/Linux urutannya adalah:
1.Siapkan partisi harddisk
2.Kalau belum, install Windows.
3.Install Linux setelah Windows terpasang. Jangan dibalik, karena Linux tahu bagaimana men-dual boot Windows namun tidak sebaliknya.
Artikel ini membahas bagaimana mempartisi harddisk. Windows dianggap sudah terpasang di drive C:. Instalasi Linux dibahas lain kali.
******************* PERHATIAN ************************
Mempartisi hard-disk adalah pekerjaan berbahaya.
Backup dulu data-data penting anda.
Penulis tidak bertanggung jawab atas kerusakan apapun
karena mengikuti artikel ini.
*******************************************************
Sebelum mulai, ini sedikit teori biar untuk mengurangi resiko kecelakaan.
Satu komputer punya 4 hard-disk controller (IDE).
hda = primary-master (biasanya harddisk utama)
hdb = primary-slave
hdc = secondary-master (biasanya CD-ROM)
hdd = secondary-slave
harddisk bisa dibagi menjadi 4 partisi utama, nama partisinya hda1 - hda4.
Salah satu partisi utama (hda2 .. hda3) bisa dibuat menjadi extended-partition. Dalam extended partition anda bisa buat beberapa partisi lagi, namanya hda5, hda6 dst.
Untuk dipakai suatu operating system, partiti tersebut harus diformat.
Untuk Windows 9x/ME/XP, formatnya disebut FAT32. Windows memetakan partisi FAT32 ke nama drive (C:, D:, dst). Windows hanya bisa jalan kalau drive C: nya adalah partisi hda1.
Kalau di-Linux, banyak pilihan format. Yang terkenal adalah EXT3, ReiserFS atau JFS. Semuanya oke, pilih saja salah satu. Linux me-mount partisi ke suatu direktori / (root), /usr, /home, dan lain-lain. Linux bisa di-taruh di partisi mana saja.
Biasanya saat anda beli komputer baru, harddisknya cuma punya satu partisi, semuanya drive C: buat windows. Jadi anda harus membuat partisi buat Linux dulu. Linux bisa pakai 1 partisi, tapi biar jalan bagus, minimal perlu 3 partisi. Kemudian karena biasanya data akan kita pakai dari Linux maupun Windows, bagusnya ditaruh di partisi tersendiri yang bisa diakses dari Windows maupun Linux. Maka partisi saya sarankan adalah sbb:
1.hda1 = Windows C: