Ilmu
pengetahuan adalah satu nilai yang sudah konfrehensif, sistematis dan
koheren bahkan sampai terkesan teorities jika kita ingin menganalisa
lebih dalam, ilmu pengetahuan sudah menjadi satu kebutuhan bagi manusia.
Mau tidak mau sebenarnya kita sudah dijejali ilmu pengetahuan dari sekolah
dasar hingga perkuliahan, tetapi ilmu pengetahuan tidak hanya ada di
bangku pendidikan saja, jika pandangan kita tentang ilmu pengetahuan
hanya berorientasi pada akademik, maka pandangan kita masih terlalu
sempit untuk mendefinisikan ilmu pengetahuan.
Dari
aspek historis, ilmu-ilmu terapan sebenarnya jauh lebih tua
dibandingkan dengn ilmu-ilmu apriori dan aposteriori. Penerapan tertua
misalnya, seleksi antara tumbuhan dan hewan yang dapat dimakan atau
dapat digunakan sebagai obat (herbal), atau yang mengandung racun,
pertukaran musim yang dapat dimamfaatkan bagi kebutuhan pertanian dll.
Namun yang menjadikan suatu pengetahuan sebagai ilmiah bukannya pengetahuan itu dapat diterapkan, melainkan karena sifatnya sebagai hasil pemahaman secara teorities.
Pada
abad 15 ilmu pengetahuan semakin matang. Penggabungan pola pikir
apriori dan aposteriori yang menjadi metode ilmiah, dan disitulah asal
muala jaman Renaisans dan Humanisme. Manusia dilihat sebagai pribadi
individual dan yang berkuasa (dari aspek kesenian, politik, filsafat,
agama, gerakan-gerakan anti agama, teknik, dll).
Bahkan
ilmu pengetahuan tidak hanya bersifat kontemplatif dan teorities
(Aristoteles), melainkan pertama tama mencari keuntungan dengan cara
memperkuat kuasa manusia di bumi ini (Paham ini berkembang kuat di dunia
barat)
B.TEKNOLOGI
Definisi Teknologi
Menurut Poerbahawadja Harahap,
Teknologi adalah : 1) Ilmu yang menyelidiki cara- cara kerja di dalam
tehnik 2) Ilmu pengetahuan yang digunakan dalam pabrik- pabrik dan
industri- industri.
Definisi Teknologi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1990 : 1158),
Teknologi adalah ; 1) Metode ilmiah untuk mencapai tujuan praktis ilmu
pengetahuan terapan 2) Keseluruhan sarana untuk menyediakan barang-
barang yang diperlukan bagi kelangsungan dan kenyamanan hidup manusia.
Dalam Random House Dictionary seperti dikutip Naisbitt (2002 : 46)
Teknologi adalah sebagai benda, sebuah obyek, bahan dan wujud yang
jelas- jelas berbeda dengan manusia.
Definisi Teknologi menurut Wikipedia situs wiki terbesar di Dunia,
Teknologi adalah : Teknologi adalah keseluruhan sarana untuk menyediakan
barang-barang yang diperlukan bagi kelangsungan dan kenyamanan hidup
manusia.
Menurut Miarso (2007 : 62) teknologi adalah proses yang meningkatkan
nilai tambah, proses tersebut menggunakan atau menghasilkan suatu produk
, produk yang dihasilkan tidak terpisah dari produk lain yang telah
ada, dan karena itu menjadi bagian integral dari suatu sistem.
C.ILMU PENGETAHUAN,TEKNOLOGI DAN NILAI
Ilmu pengetahuan dan teknologi sering dikaitkan dengan nilai atau moral.
Hal ini besar perhatiannya tatkala dirasakan dampaknya melalui kebijaksanaan
pembangunan, yang pada hakikatnya adalah penerapan ilmu pengetahuan dan
teknologi.
Hal ini besar perhatiannya tatkala dirasakan dampaknya melalui kebijaksanaan
pembangunan, yang pada hakikatnya adalah penerapan ilmu pengetahuan dan
teknologi.
Ilmu dapatlah dipandang sebagai produk, sebagai proses, dan sebagai
paradigma etika (Jujun S. Suriasumantri, 1984). Ilmu dipandang sebagai proses
karena ilmu merupakan hasil darikegiatan sosial, yang berusaha memahami
alam, manusia dan perilakunya baik secara individu atau kelompok.
Apa yang dihasilkan oleh ilmu pengetahuan seperti sekarang ini,
merupakan hasil penalaran (rasio) secara objektif. Ilmu sebagai produk artinya
ilmu diperoleh dari hasil metode keilmuwan yang diakui secara umum dan
universal sifatnya. Oleh karena itu ilmu dapat diuji kebenarannya, sehingga
tidak mustahil suatu teori yang sudah mapan suatu saat dapat ditumbangkan
oleh teori lain. Ilmu sebagai ilmu, karena ilmu selain universal, komunal,
juga alat menyakinkan sekaligus dapat skeptis, tidak begitu saja mudah
menerima kebenaran.
paradigma etika (Jujun S. Suriasumantri, 1984). Ilmu dipandang sebagai proses
karena ilmu merupakan hasil darikegiatan sosial, yang berusaha memahami
alam, manusia dan perilakunya baik secara individu atau kelompok.
Apa yang dihasilkan oleh ilmu pengetahuan seperti sekarang ini,
merupakan hasil penalaran (rasio) secara objektif. Ilmu sebagai produk artinya
ilmu diperoleh dari hasil metode keilmuwan yang diakui secara umum dan
universal sifatnya. Oleh karena itu ilmu dapat diuji kebenarannya, sehingga
tidak mustahil suatu teori yang sudah mapan suatu saat dapat ditumbangkan
oleh teori lain. Ilmu sebagai ilmu, karena ilmu selain universal, komunal,
juga alat menyakinkan sekaligus dapat skeptis, tidak begitu saja mudah
menerima kebenaran.
Ilmu pengetahuan pada dasarnya
memiliki 3 (tiga) komponen penyangga tubuh pengetahuan yang disusunnya
dimana ketiganya erat kaitannya dengan nilai moral yaitu:
1. Ontologis (Objek Formal Pengetahuan)
Ontologis dapat diartikan hakikat apa yang dikaji oleh pengetahuan, sehingga jelas ruang lingkup wujud yang menjadi objek penelaahannya
2. Epistemologis
Epistemologis seperti diuraikan diatas hanyalah merupakan cara bagaimana materi pengetahuan diperoleh dan disusun menjadi tubuh pengetahuan.
3. Aksiologis
Aksiologis adalah asas menggunakan ilmu pengetahuan atau fungsi dari ilmu pengetahuan.
D.KEMISKINAN
Kemiskinan adalah keadaan dimana terjadi ketidakmampuan untuk memenuhi kebutuhan dasar seperti makanan , pakaian , tempat berlindung, pendidikan, dan kesehatan. Kemiskinan dapat disebabkan oleh kelangkaan alat pemenuh kebutuhan dasar, ataupun sulitnya akses terhadap pendidikan dan pekerjaan. Kemiskinan merupakan masalah global. Sebagian orang memahami istilah ini secara subyektif dan komparatif, sementara yang lainnya melihatnya dari segi moral dan evaluatif, dan yang lainnya lagi memahaminya dari sudut ilmiah yang telah mapan,dll.
Kemiskinan dipahami dalam berbagai cara. Pemahaman utamanya mencakup:
1. Ontologis (Objek Formal Pengetahuan)
Ontologis dapat diartikan hakikat apa yang dikaji oleh pengetahuan, sehingga jelas ruang lingkup wujud yang menjadi objek penelaahannya
2. Epistemologis
Epistemologis seperti diuraikan diatas hanyalah merupakan cara bagaimana materi pengetahuan diperoleh dan disusun menjadi tubuh pengetahuan.
3. Aksiologis
Aksiologis adalah asas menggunakan ilmu pengetahuan atau fungsi dari ilmu pengetahuan.
D.KEMISKINAN
Kemiskinan adalah keadaan dimana terjadi ketidakmampuan untuk memenuhi kebutuhan dasar seperti makanan , pakaian , tempat berlindung, pendidikan, dan kesehatan. Kemiskinan dapat disebabkan oleh kelangkaan alat pemenuh kebutuhan dasar, ataupun sulitnya akses terhadap pendidikan dan pekerjaan. Kemiskinan merupakan masalah global. Sebagian orang memahami istilah ini secara subyektif dan komparatif, sementara yang lainnya melihatnya dari segi moral dan evaluatif, dan yang lainnya lagi memahaminya dari sudut ilmiah yang telah mapan,dll.
Kemiskinan dipahami dalam berbagai cara. Pemahaman utamanya mencakup:
- Gambaran kekurangan materi, yang biasanya mencakup kebutuhan pangan sehari-hari, sandang, perumahan, dan pelayanan kesehatan. Kemiskinan dalam arti ini dipsdfgeggahami sebagai situasi kelangkaan barang-barang dan pelayanan dasar.
- Gambaran tentang kebutuhan sosial, termasuk keterkucilan sosial, ketergantungan, dan ketidakmampuan untuk berpartisipasi dalam masyarakat. Hal ini termasuk pendidikan dan informasi. Keterkucilan sosial biasanya dibedakan dari kemiskinan, karena hal ini mencakup masalah-masalah politik dan moral, dan tidak dibatasi pada bidang ekonomi.
- Gambaran tentang kurangnya penghasilan dan kekayaan yang memadai. Makna "memadai" di sini sangat berbeda-beda melintasi bagian-bagian politik dan ekonomi di seluruh dunia.
Kemiskinan banyak dihubungkan dengan:
Sumber :
http://www.aingindra.com/2012/11/definisi-teknologi.html
http://fdkm.blogspot.com/2012/06/filsafat-ilmu-pengetahuan.html
http://ditryfitrian.blogspot.com/2010/11/bab-8-ilmu-pengetahuan-teknologi-dan.html
http://furikurniati.webs.com/tugasisd8.htm
http://id.wikipedia.org/wiki/Kemiskinan
www.google.com
- penyebab individual, atau patologis, yang melihat kemiskinan sebagai akibat dari perilaku, pilihan, atau kemampuan dari si miskin;
- penyebab keluarga, yang menghubungkan kemiskinan dengan pendidikan keluarga;
- penyebab sub-budaya (subcultural), yang menghubungkan kemiskinan dengan kehidupan sehari-hari, dipelajari atau dijalankan dalam lingkungan sekitar;
- penyebab agensi, yang melihat kemiskinan sebagai akibat dari aksi orang lain, termasuk perang, pemerintah, dan ekonomi;
- penyebab struktural, yang memberikan alasan bahwa kemiskinan merupakan hasil dari struktur sosial.
Sumber :
http://www.aingindra.com/2012/11/definisi-teknologi.html
http://fdkm.blogspot.com/2012/06/filsafat-ilmu-pengetahuan.html
http://ditryfitrian.blogspot.com/2010/11/bab-8-ilmu-pengetahuan-teknologi-dan.html
http://furikurniati.webs.com/tugasisd8.htm
http://id.wikipedia.org/wiki/Kemiskinan
www.google.com